Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Plebitis di RSUD Purbalingga

Asrin, Endang Triyanto, Arif Setyo Upoyo

Abstract

Latar Belakang. Terapi intravena (IV) adalah salah satu teknologi yang paling sering digunakan dalam pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Lebih dari 60% pasien yang masuk ke rumah sakit mendapat terapi melalui IV. Berkaitan dengan terapi IV ini, maka telah diidentifikasi suatu masalah keperawatan yang sering dijumpai yaitu terjadinya plebitis dan ekstravasasi vena. Untuk meminimalkan resiko infeksi, perawat perlu menyadari dan mengenali lebih jauh faktor-faktor apa saja yang dominan berkontribusi terhadap kejadian plebitis.
Tujuan Penelitian. Tujuam penelitian ini adalah untuk membuktikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian plebitis, untuk membuktikan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian plebitis dan untuk mengetahui jumlah (prosentase) kejadian plebitis di RSUD Purbalingga.
Metode Penelitian. Metode penelitian yang akan digunakan adalah penelitian survei. Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang dilakukan tindakan terapi IV. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling selama 3 bulan dengan kriteria inklusi : pasien dewasa, minimal 3 hari perawatan. Pasien tersebut akan diobservasi secara prospektif dengan menggunakan pedoman observasi yang telah dipersiapkan. Data dianalisa dengan uji chi square untuk melihat kontribusi dari faktor pendukung terjadinya plebitis, dilanjutkan uji regresi logistik untuk mengetahui faktor yang berkontribusi paling dominan terhadap kejadian plebitis.
Hasil Penelitian. Data yang didapat adalah 74 pasien dengan 17 pasien mengalami plebitis (22,9%). Hasil uji chi squere didapatkan angka signifikan (p<0.05) adalah kateter plastik tanpa sayap(p=0.01), bahan vialon (p<0.04), ukuran kateter no 18 (p=0.01), lama pemasangan 120 jam dan 144 jam (p=0.01), tempat insersi vena fossa kubiti dan vena di kaki (p=0.03), penutup luar (p=0.03), cairan hipertonis (p=0.01), obat parenteral ph asam (p=0.02) dan perawatan terapi intravena setiap 72 jam (p=0.03). Hasil uji regeresi logistik dengan CI 95% didapatkan Odd Rasio tertinggi adalah lama pemasangan kateter 144 jam.
Kesimpulan. Hasil penelitian ini disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya plebitis adalah jenis, ukuran dan bahan kateter; lama waktu pemasangan; pemilihan tempat insersi; jenis penutup tempat penusukan (dressing); teknik insersi/penusukan; sterilitas perawatan terapi intravena; cairan intravena; obat parenteral; dan frekuensi perawatan terapi intravena. Sedangkan faktor paling dominan adalah lama pemasangan kateter.

Full Text:

PDF (Indonesian)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.