Perbedaan produksi ASI pada ibu post partum setelah pemberian pijat oksitosin
Abstract
ASI eksklusif sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan bayi, meningkatkan jalinan kasih sayang, dan untuk memenuhi kebutuhan bayi. Pada peride awal kelahiran bayi secara fisiologis ASI belum keluar pada hari 1 dan 2 kelahiran, sedangkan bayi akan rewel sehingga orang tua dengan pengetahuan kurang akan berupaya untuk memberikan MPASI bagi bayinya. Banyak orang tua yang tidak mengetahui tentang pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan produksi ASI pada ibu post partum yang di lakukan pijat oksitosin dengan tidak dilakukan pijat oksitosin. Penelitian dilaksanakan di bidan-bidan di wilayah kerja puskesmas Ambarawa dengan melibatkan 15 orang ibu post partum yang dilakukan tindakan pijat oksitosin dan 15 orang ibu post partum tidak dilakukan tindakan pijat oksitosin. Rancangan penelitian yang dipergunakan yaitu quasi experiment design dengan rancangan posttest only design control group perbedaan yang dilakukan pijat oksitosin dengan yang tidak dilakukan pijat oksitosin. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa ibu post partum yang dilakukan pemijatan oksitosin memproduksi ASI lebih banyak jika dibandingkan dengan ibu yang tidak dilakukan pemijatan oksitosin. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai masukan bagi ibu post partum juga bagi penolong persalinan untuk memberikan edukasi agar dapat menerapkan beberapa teknik pemijatan untuk meningkatkan produksi ASI, khususnya pijat oksitosin.
Keywords
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Afianti, S. (2012). Efektivitas pemijatan payudara dengan senam payudara terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum. Purwokerto: FKIK Universitas Jenderal Soedirman.
Anggraini, Y. (2010). Asuhan kebidanan masa post partum. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Astriyani, N. (2011). Manfaat penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian asi eksklusif pada ibu menyusui di posyandu kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah. Jakarta: UPI.
Biancuzzo, M. (2003). Breastfeeding the newborn : clinical strategies for nurses. St Louis: Mosby.
Budiarti. (2009). Perbedaan kelancaran produksi ASI antara kelompok yang diberikan intervensi paket “SUKSES ASI†dengan tanpa intervensi, UNDIP.
Cadwell, K. (2011). Buku saku manajemen laktasi. Jakarta: EGC
Cox. (2006). Breastfeeding with confidence: Panduan untuk belajar menyusui dengan percaya diri. Jakarta: Gramedia.
Depkes RI.( 2007). Gizi KIA dalam materi advokasi BBL. Jakarta: Depkes RI.
Guyton & Hall. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, (Edisi 11). Jakarta: EGC.
Indriyani, D. (2008). Pengaruh menyusui dini dan teratur terhadap produksi ASI pada ibu post partum dengan sectio caesarea Di RSUD Dr. Soebandi Jember dan Dr. H. Koesnadi Bondowoso. Tesis. Depok: FIK UI.
King, F. S. (2000). Nutrition for developing countries. New York: Oxford University Press Inc.
Lawrence, R.A. 2004. Breastfededing a guide for the medical profession. St Louis: Cv Mosby.
Mardianingsih. (2010). Pengaruh teknik marmet dan pijat oksitosin terhadap produksi ASI. Jakarta: FK UI.
Perinasia. 2004. Manajemen laktasi menuju persalinan dan bayi-bayi lahir sehat. Edisi 2. Jakarta.
Pillitteri, A. (2003). Maternal and child health nursing: care of the childbearing and childrearing family. Philadelphia: Lippincott.
Roesli, U., & Yohmi, E. (2009). Manajemen laktasi. Jakarta IDAI
Rowe, M & Fisher (2002). Pengaruh pemberian ASI dini terhadap peningkatan produksi ASI. Jakarta: UI
Siswianti, D. (2009). Pengaruh pemberian tindakan pijat oksitosin terhadap keberhasilan proses menyusui pada ibu post partum di PKU Muhammadiyah Bantul. Yogyakarta: Poltekkes Yogyakarta.
Suryani & Astuti (2013). Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI. Jakarta: FK UI.
Refbacks
- There are currently no refbacks.