Mengatasi masalah pengeluaran ASI ibu post partum dengan pemijatan oksitosin

Novia Tri Tresnani Putri, Sumiyati

Abstract

Masalah produksi dan pengeluaran ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan karena kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin, menjadi kendala dalam pemberian ASI   secara dini. Dibutuhkan  usaha  intensif   untuk membantu produksi dan pengeluaran ASI, salah satunya dengan pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran  ASI  pada ibu  post  partum.  Metode  penelitian  ini menggunakan desain pre eksperimental   dengan rancangan one shoot case study. Metode pengambilan sampel dengan accidental sampling. Sampel berjumlah 12 orang ibu post partum yang dibagi dalam 4 kelompok secara acak. Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis Regresi dan Anova. Hasil penelitian menunjukkan umur rata-rata ibu 20-35 tahun (75%), latar belakang pendidikan SMA (41,7%), primipara (50%) dan multipara (50%). Berdasarkan hasil analisis uji statistik Regresi dan Anova didapatkan bahwa nilai p 0,000 (p < 0,05) ada pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI secara bermakna. Kesimpulan terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum secara bermakna. Semakin lama dilakukan pijat oksitosin pada ibu post partum, maka semakin cepat waktu pengeluaran ASI.

Full Text:

PDF (Indonesian)

References

Bahiyatun. (2009). Asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta: EGC.

Bappenas. (2010). Peta Jalan percepatan pencapaian tujuan pembangunan millennium di Indonesia. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional /Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).

Depkes RI. (2007). Panduan manajemen laktasi: Diit gizi masyarakat. Jakarta: Depkes RI.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2012). Profil kesehatan kabupaten/kota: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Eglash, A., Montgomery, A. & Wood, J. (2008). Breastfeeding. Disease-a-Month, 54(6): 343-411.

Endah, S. N. & Masdinarsah, I. (2011). Pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran kolostrum pada ibu post partum di ruang kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Kartika.

Ganong, W. F. (1995). Review of medical physiology: Fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Guyton & Hall. (2007). Buku ajar fisiologi kedokteran ( edisi 11). Jakarta: EGC

Mardiyaningsih, E., Setyowati, S., & Sabri, L. (2011). Efektifitas kombinasi teknik marmet dan pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu post seksio di Rumah Sakit Wilayah Jawa Tengah. Jurnal Keperawatan Soedirman, 6(1), 31-38. Diambil dari http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/321.

Nugroho, T., (2011). ASI dan tumor payudara. Yogyakarta: Nuha Medika.

Perinesia. (2007). Manajemen laktasi. Jakarta: Perinesia.

Pudjiadi. (2005). Ilmu gizi klinis pada anak (edisi 4). Jakarta: FK UI.

Purnama, R.R.W. (2013). Efektifitas antara pijat oksitosin dan breastcare terhadap produksi ASI pada ibu post partum dengan sectio caesarea di RSUD Banyumas. Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman.

Ramlan,D. (2013). Panduan praktis penulisan penelitian eksplanatif. Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman.

Rukiyah, A. (2011). Asuhan kebidanan III (nifas). Jakarta: CV.Trans Info Media.

Siswosudarmo, R. & Emilia, O. (2008). Obstetri fisiologi. Yogyakarta: Pustaka Cendekia.

Ummah, F. (2014). Pijat oksitosin untuk mempercepat pengeluaran ASI pada ibu pasca salin normal di Dusun Sono Desa Ketanen Kecamatan Panceng Gresik. Jurnal Surya, 02 (XVIII) .

Wiji, R. N. (2013). ASI dan panduan ibu menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.