Suplementasi Greentea Powder pada Cookies sebagai Upaya Penurunan Kadar Zat Besi Darah Penderita Thalassemia
Abstract
Thalassemia  merupakan penyakit kelainan darah yang disebabkan oleh adanya kelainan pada gen globin alpha atau beta sehingga  produksi  rantai  globin  tersebut berkurang atau tidak ada. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk membuat suatu produk makanan fungsional bagi penderita thalassemia yang berfungsi untuk menstabilkan kadar zat besi dalam tubuh penderita yang menjalani transfusi darah. Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimental, dengan menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK), Teknik analisis data dilakukan dengan uji anova. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan pada tiap unit percobaan atau sampel terhadap parameter fisikokimia, maka dilakukan uji pembeda dengan Uji Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Penelitian dilakukan dilakukan dengan mensuplementasikan green tea powder pada konsentrasi 25%, 35%, 45%, 55% dan 65% pada cookies dan tiap-tiap perlakuan dilakukan 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan suplementasi green tea powder pada konsentrasi 25%, 35%, 45%, 55% dan 65% tidak memberikan pengaruh yang nyata pada kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat dan kadar serat kasar produk cookies, sedangkan memberikan pengaruh yang nyata pada kadar tanin green tea cookies. Untuk uji organoleptik suplementasi greentea powder tiap-tiap perlakuan memberikan pengaruh yang signifikan pada tingkat kesukaan, warna, rasa dan aroma produk cookies, namun tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada tekstur cookies.
Â
Keywords
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Anonim. (1992). Standar kue kering (cookies). SNI 01-2973--992. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Arijanti, R., Nesar, SS. (2003). Masalah nutrisi pada Thalasemia. Sari
Pediatri 5 (1): 21-26.
Brown, A. (2000). Understanding food: Principle and preparation. Wadsworth Thomson Learning, USA.
Clinton, C. (2009). Plant tannins: A novel approach to the treatment of Ulcative.
Cunningham, MJ., Macklin, EA., Neufeld, EJ. (2004). Complications of Beta- thalassemia Major in North America. Blood, 104 (1): 34-9.
Galarello, R. and Origa, R. (2010). Review Beta-Thalassemia. Orphanat Journal of Rare Diseases, 5: 11.
Kadar zat besi pada tikus yang diinduksi Ferrosulfat. ProsidingInternational Conference-ITB Bandung.
Matz, S.A.(1978). Bakery technology and engineering. Westport: The AVI Publishing.
Sukasman. (1997). Peran suhu kelembaban udara pada budidaya teh dan faktor-faktor yang berpengaruh. Warta Pusat Penelitian Teh dan Jina. 8:55.
Thongkijpreecha, P., Kangsadalampai, O., Pongtanakul, B., and Meksawan, K. (2011). Nutritional status in patient with Thalassemia Intermediate. J Hematol Transfus Med, 21: 167-76.
Refbacks
- There are currently no refbacks.